Wikiveria – Alat Musik Tradisional Sumatera Barat | Sumatera Barat adalah salah satunya wilayah Propinsi di Indonesia yang disebut sisi dari Pulau Sumatera. Wilayah ini adalah rumah buat etnis Minangkabau, walau daerah tradisi Minang sendiri bertambah luas dari daerah administratif Propinsi Sumatera Barat (Padang).
Masalah kebudayaan, Sumatera Barat mempunyai beberapa kesenian, arsitektur, makanan ciri khas, sampai berbentuk barang seperti senjata serta alat musik tradisional. Dengan kelebihan serta kekhasan tertentu tentu saja, kebudayaan Sumatera Barat perlu sangkanya untuk didalami.
10 Daftar Alat Musik Tradisional Sumatera Barat
Pada artikel ini, kita sedikit akan membahas beberapa alat musik tradisional Sumatera Barat yang sampai sekarang masih lestari serta dipakai dalam beberapa acara serta kesenian. Berikut 10 alat musik tradisional Sumatera Barat, silahkan belajar!
1. Serunai
Alat musik serunai disangka berakar dari alat musik shenai yang dari Lembah Kashmir di dataran India Utara. Jadi dari sanalah ada sangkaan jika serunai adalah perubahan dari shenai yang dipakai dalam musik tradisional daya pikat ular di India sebab memiliki bentuk yang seperti.
Alat musik serunai demikian diketahui dari wilayah pegunungan sampai pesisir Sumatera Barat. Contohnya wilayah Luhak Yang Tigo yang meliputi Agam, Tanah Datar, serta Limo Puluah Koto. Sedang wilayah pesisir meliputi selama pantai Samudera Hindia.
Dalam pemakaiannya, puput serunai biasa dipakai dalam beberapa acara tradisi, seperti perkawinan, acara penghulu, serta yang lain. Disamping itu sering dimainkan oleh perseorangan dengan enjoy ditengah-tengah kerjanya di kebun atau sawah.
2. Talempong
Talempong adalah alat musik tradisional ciri khas suku Minangkabau. Memiliki bentuk seperti dengan alat musik bonang dalam piranti gamelan Jawa. Alat musik ini umumnya dibuat dari logam kuningan, di samping beberapa ada yang dibuat dari kayu serta batu.
Talempong seperti mangkok bulat berdiameter 15 sampai 17,5 cm. Di bagian bawah mangkok berlubang, sedang di bagian atasnya ada kutub cembung dengan diameter 5 cm untuk tempat jam.
Dalam adat Sumatera Barat, talempong biasa dipakai untuk menemani beberapa kesenian seperti Tari Piring serta Tari Pasembahan. Disamping itu dipakai untuk iringan musik dalam penyambutan tamu spesial.
3. Bansi
Bansi ialah alat musik tiup seperti saluang, tetapi dengan ukuran yang bertambah pendek serta mempunyai 7 lubang. Panjangnya kira-kira 33,5 sampai 36 cm, berdiameter 2,5 sampai 3 cm. Tangkai bansi biasa dibikin berbahan talang (bambu tipis) atau sariak (semacam bambu kecil serta tipis).
Dibanding dengan alat musik tradisional Sumatera Barat, bansi mempunyai suara yang bertambah komplet sebab ada lubang suara yang bertambah komplet. Rasio suara yang dipakai alat musik ini ialah pentatonis untuk suara standard, hingga bisa dipakai dalam musik-musik tradisional serta kekinian.
4. Pupuik Tanduak
Pupuik Tanduak ialah alat musik tiup yang umum dipakai untuk isyarat ada informasi dari pemuka ke masyarakat kampung di Minangkabau. Saat ditiup, suara yang dibuat puput ini seperti suara terompet yang melengking.
Khasnya, proses pengerjaan pupuik tanduak dengan memangkas ujung sundul hingga membuat rongga sampai ke pangkalnya. Alat simpel ini mempunyai suara tunggal.
Manfaatnya bertambah menguasai untuk isyarat informasi buat warga, biasa dibunyikan untuk sinyal masuk waktu sholat terutamanya Shubuh serta Maghrib.
5. Saluang
Saluang adalah alat musik tiup yang ada serta berubah di warga Minangkabau. Alat musik ini dibuat dari potongan bambu pilihan berdiameter seputar 2-3 cm serta panjang kurang lebih 90 cm. Memiliki bentuk benar-benar sama dengan seruling atau flute, namun pangkal potongan bambu pada saluang tidak ditutup seperti seruling atau flute biasanya, alias ujung serta pangkalnya bolong.
Alat musik saluang biasa dipakai untuk menemani dendang atau nyanyian yang biasanya dikatakan beberapa wanita. Dendang umumnya berisi petuah-petuah atau lelucon yang fundamental. Alat musik saluang mempunyai beberapa macam yang dibedakan berdasar asal serta budaya warga ditempat. Beberapa macam yang terpopuler ialah Saluang Sirompak, Saluang Pauah, serta Saluang Darek.
6. Adok
Adok adalah alat musik jam yang dari warga Minangkabau, Sumatera Barat. Memiliki bentuk seperti kerucut yang dipotong dengan ukuran diameter seputar 30 sampai 50 cm. Alat musik ini mempunyai satu muka yang dibuat dari seperti selaput yang bisa membuahkan bunyi bila dipukul.
7. Gajeuma
Gajeuma ialah alat musik tradisional yang dibuat dari kayu serta kulit bate (biawak). Memiliki bentuk seperti kentongan, dengan kayu berupa silinder untuk awak penting alat musik, serta di bagian atas ditutup dengan kulit bate untuk sumber suara.
Alat musik gajeuma dimainkan dengan dipukul memakai jari serta telapak tangan. Permainan alat musik ini semakin lebih menarik jika antar pemain mainkan irama yang lain.
Menurut warga Suku Mentawai, gajeuma dipercayai mempunyai simbol kebanggaan serta kesakralan. Kebanggaan yang dipunyai oleh anggota disimbolkan dengan suara keras yang dibuat oleh alat ini. Sesaat kesakralan sebab gajeuma biasa dipakai dalam acara-acara tradisi serta ritual.
8. Tambua
Tambua ialah semacam alat musik gendang yang dari warga Suku Minangkabau. Dalam hidangannya, alat musik ini umumnya dimainkan oleh 6 orang yang kenakan pakaian tradisi Minangkabau.
Permainan tambua sering dimainkan serta digabungkan dengan alat musik lain seperti tassa serta talempong. Dengan demikian, suara musik yang dibuat semakin lebih ramai serta semarak.
Alat musik tambua umumnya dibuat dari tabung kayu memiliki ukuran besar. Tingginya seputar 75 cm serta diameter selebar 50 cm. Untuk ketebalan kayu bisa beragam sesuaikan bunyi yang ingin dibuat. Tetapi umumnya memiliki ukuran 1,5 cm hingga membuahkan suara yang keras.
9. Tansa
Tansa adalah alat musik tradisional yang seperti bejana atau kuali berdiameter 14 inci. Alat musik ini dibuat dari alumunium yang permukaannya ditutup dengan kulit tipis.
Pada masa lampau, pengerjaan alat musik tansa memakai kulit kijang. Tetapi bersamaan dengan perubahan jaman, pemakaian kulit kijang diganti dengan plastik mika/drum head. Walau demikian, tansa masih termasuk juga dalam alat musik tradisional.
10. Dulang/Talam
Dulang sebetulnya ialah alat yang dipakai untuk wadah makanan yang dibuat dari tembaga. Tetapi alat ini sering digunakan untuk alat musik untuk menemani puji-pujian serta dakwa mengingat Tuhan yang selanjutnya diketahui dengan arti Selawat Dulang di saat acara pernikahan atau peringatan hari raya Islam.