Bagi investor pemula yang baru memasuki dunia investasi, ada banyak istilah dan konsep yang perlu dipahami. Salah satunya adalah “private placement” atau penempatan swasta. Private placement adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk mengumpulkan dana dengan menjual saham atau instrumen keuangan lainnya kepada investor terpilih.
Bedanya dengan penawaran umum, private placement dilakukan secara eksklusif kepada sejumlah investor tertentu, seperti perusahaan investasi, bank, atau individu dengan tingkat kekayaan yang tinggi.
Saat ini banyak kaum milenial yang tertarik pada investasi. Misalnya setelah menang saat main di W88 link alternatif, banyak yang memilih untuk menginvestasikan uangnya. Sebagai investor baru, kamu perlu mengetahui berbagai istilah yang banyak digunakan pada saat berinvestasi.
Istilah “private placement” menjadi semakin populer setelah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan niat mereka untuk melakukan aksi tersebut. Bagi investor baru yang belum familiar dengan istilah ini, penting untuk memahami apa arti sebenarnya dari private placement agar dapat mengambil keputusan yang tepat saat berinvestasi.
Dalam private placement, perusahaan yang mencari pendanaan tidak menerbitkan saham secara terbuka di pasar publik. Sebagai gantinya, mereka menjual saham atau instrumen keuangan kepada investor yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya, private placement dilakukan dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan penawaran umum, sehingga perusahaan dapat menjaga kontrol yang lebih besar atas pemegang sahamnya. Namun, private placement juga memiliki risiko tersendiri yang perlu dipahami oleh investor pemula sebelum mempertimbangkan untuk berinvestasi melalui jalur ini.
Tujuan Private Placement
Private placement bertujuan untuk melakukan penguatan modal. Umumnya, penguatan modal dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat menjaga keberlanjutan bisnisnya. Selain itu, dana segar yang terkumpul juga dapat digunakan untuk membayar utang dan biaya operasional perusahaan.
Bagi sektor perbankan, modal yang terkumpul melalui private placement dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan bisnis penyaluran kredit. Di sisi lain, penguatan modal ini juga dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang diatur oleh undang-undang dan regulator.
Sebagai contoh, sektor perbankan mungkin melakukan private placement untuk memenuhi kewajiban modal inti sebesar 3 triliun rupiah. Selain itu, private placement juga bisa memiliki tujuan lain, seperti memperbesar kepemilikan saham dari satu investor. Namun, dampaknya juga berarti mengurangi porsi kepemilikan investor lainnya.
Melalui private placement, perusahaan dapat mengamankan tambahan modal yang penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan bisnisnya. Namun, sebagai investor, penting untuk memahami implikasi dari aksi penguatan modal ini serta potensi dampaknya terhadap struktur kepemilikan saham.
Dengan pemahaman yang baik tentang private placement, investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih terinformasi dan mempertimbangkan risiko dan manfaat yang terkait dengan aksi penguatan modal tersebut.
Dampak Private Placement
Private placement dapat berdampak pada persentase kepemilikan investor dalam perusahaan. Pada umumnya, perusahaan publik dapat dimiliki oleh beberapa investor.
Namun, melalui penawaran saham kepada salah satu investor melalui private placement, secara otomatis akan meningkatkan porsi kepemilikan bagi investor tersebut. Di sisi lain, kepemilikan investor lainnya secara tidak langsung akan terdilusi atau berkurang.
Dalam melakukan keputusan investasi, investor perlu mempertimbangkan dampak dan implikasi dari aksi penguatan modal melalui private placement ini. Perusahaan akan mendapatkan tambahan modal yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis, namun perubahan dalam struktur kepemilikan saham dapat mempengaruhi nilai kepemilikan investor lainnya.
Selain itu, peningkatan jumlah saham yang beredar juga dapat berdampak pada harga saham perusahaan. Dengan pemahaman yang baik mengenai private placement, investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih terinformasi dan memperhitungkan risiko dan manfaat yang terkait dengan aksi penguatan modal tersebut.
